11/21/2013

2

20 Foto Menarik Dengan Obyek Pensil

Posted in
Bagaimana jika kita diberi satu set pensil (hitam maupun warna) dan harus membuat 20 variasi foto dengan pensil tersebut? Disinilah cara melihat, komposisi dan kreativitas secara umum-lah yang akan membedakan. Kita bisa memotretnya dari berbagai sudut, dengan beragam susunan dan kondisi pencahayaan yang juga berbeda. Kalau ditarik benang merahnya, kita bisa mengganti pensil dengan obyek apapun: kelereng, batu-batu kecil, lilin dll untuk berlatih. Silahkan nikmati 20 foto pensil kreatif dibawah ini:
Colors of our life
oleh Rilind Hoxha
I Love Colors
oleh Yann Gar
5512108493 dd8ec53e83 z
oleh Maartens Takens

Colour Bubbles
oleh Shane Mayer
Pencil Love  (Explored)
oleh Emil Yanez
| black |
oleh Punto Devista
La rebelión de los colores | Colorless Conspiration
oleh Historias Visuales
poem
oleh Pankaj Kaushal
01-21-10 - Through my Eyes [21/365]
oleh Linda Giddens
Faber Castell
oleh Marellinux
Bookworm
oleh Nawal Al Mashouq
explosion of colours
oleh Massimo Variolo
{78} Pencils
oleh Heleyn Taylor
colors!
oleh Rachel
Artist's tool box (Explore)
oleh Loving Earth
Let it rain
oleh Christophe Kiciak
Be Colorful!
oleh Vinoth Chandar
I like the yellow maybe. What color do you like?
oleh Masahiko Futami
pencils (explore front page)
oleh Chris van dolleweerd

2 komentar:

11/20/2013

0

Perbedaan Kamera Mirrorless vs DSLR

Posted in
mirrorless-vs-dslr
Jika ditilik dari sisi rancangan, kamera DSLR sebenarnya memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan pertama adalah karena kamera DSLR pada aslinya dirancang untuk dipakai dengan film. Saat teknologi digital merambah ke dunia fotografi, digital mendapat perlakuan yang sama seperti segulung film, bahkan secara mekanis ditempatkan di body yang sama.
Silahkan baca juga Mengenal Kamera Mirrorless, serta Cara Kerja Kamera DSLR.
Konstruksi dasar DSLR tidak berubah dari film ke digital. Kecuali ruang film yang diganti sensor, beberapa perubahan sirkuit elektronis serta penambahan slot memory, sebuah DSLR relatif sama dengan SLR yang ada sejak beberapa dekade silam. Mekanisme cermin yang sama, pentaprisma yang sama, operasi autofokus dengan sistem phase detection yang sama.
Meskipun kemajuan teknologi akhirnya ditambahkan (Edit di kamera, HDR di kamera, GPS dan Wi-fi dll), namun kamera DSLR secara bentuk tidak berubah sejak puluhan tahun lalu.

Kenapa Kamera DSLR Bentuknya Tetap Besar dan Berat Seperti Kamera Film?

Ada beberapa alasan kenapa bentuk sebuah kamera DSLR tetap besar dan berat:
  1. Pertama, karena cermin didalam kamera DSLR ukurannya harus sama dengan ukuran sensornya, jadi makin besar sensor yang dipakai makin besar pula cermin yang dibutuhkan.
  2. Kedua, karena pentaprisma yang dipakai untuk mengubah sinar vertikal ke sinar horisontal pada viewfinder ukurannya juga sama dengan ukuran sensor, membuat bagian atas sebuah DSLR tampak besar.
  3. Ketiga, karena pembuat kamera ingin agar lensa lama tetap bisa dipakai di kamera DSLR baru untuk membantu transisi. Ini menyebabkan kamera DSLR modern masih harus mempertahankan jarak antaramount kamera ke sensor/film supaya panjang focal lensa tetap sama bagi kedua format, film maupun lensa.

Beberapa Keterbatasan Kamera DSLR

Karena ketergantungan kamera DSLR pada cermin agar mekanisme“through the lens” tetap bisa berjalan, mereka memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:

1. UKURAN FISIK YANG BESAR

Sistem yang dianut DSLR menuntut adanya cermin dan prisma, sehingga sebuah kamera DSLR selalu memiliki bentuk yang lebar dan kening yang menyembul. Posisi viewfinder juga harus ditempatkan segaris dengan sumbu optik dan sensor digital. Itulah kenapa semua kamera DSLR bentuk dasarnya selalu sama.

2. BOBOT YANG BERAT

Karena ukurannya besar, kamera DSLR lebih berat. Meski DSLR kelas pemula memiliki bagian yang terbuat dari plastik yang ringan, namun konstruksi susunan cermin + pentaprisma yang tidak bisa dikompromi membuatnya tetap besar. Belum lagi, rata-rata lensa DSLR cukup berat dan besar (apalagi lensa yang dirancang untuk kamera full frame), sehingga agar tercapai perimbangan yang baik saat dipakai, kamera DSLR juga mantap bobotnya.

3. MEKANISME YANG RUMIT

Setiap kali kita memencet shutter, cermin harus bergerak naik atau turun agar cahaya bisa lewar menuju sensor. Pergerakan cermin ini menimbulkan beberapa masalah:
  • Gerakan Cermin. Suara terkeras yang terdengar saat kita memencet shutter berasal dari gerakan membuka atau menutupnya cermin , hal ini juga menimbulkan shake* pada kamera. Fitur seperti Mirror Lock Upmuncul untuk mengurangi shake
  • Kolom Udara Yang Bergerak. Saat cermin mengayun keatas atau kebawah, kolom udara didalam kamera juga ikut bergerak. Bersamaan dengan itu, debu dan kotoran juga ikut bergerak dan menambah resiko sensor terkena kotoran
  • Komponen Bergerak Lebih Rentan. Semua orang tahu kalau ban dan rantai yang selalu bergerak di motor adalah dua unsur yang cukup rentan. Hal ini juga berlaku untuk cermin di dalam DSLR, untuk menghindari kerusakan, pembuat kamera harus memastikan bahan terbaik untuk membuatnya.

4. TIDAK ADA LIVE PREVIEW

Saat melihat melalui viewfinder optik, kita tidak bisa melihat bagaimana foto nantinya akan terlihat. Untuk kamera DSLR, kita harus mengandalkan metering dan menyesuaikan exposure berdasar metering tersebut.

5. CERMIN SEKUNDER DAN PHASE DETECT

Kamera DSLR yang memiliki autofokus dengan sistem deteksi fasemembutuhkan cermin sekunder. Cermin kedua ini memiliki bentuk lebih kecil dibanding cermin utama dan fungsinya meneruskan cahaya ke sensor deteksi fase. Posisi cermin sekunder ini harus sangat presisi karena kalau meleset, semua sistem autofokus akan kacau

6. HARGA

. Harga sebuah kamera DSLR mahal terutama karena membutuhkan teknik perakitan yang presisi terutama untuk beberapa bagian yang bergerak, shutter dan cermin. Pelumasan yang baik disetiap detail logam yang saling bersentuhan. Itu semua mengakibatkan biaya produksi yang tidak murah.

Keuntungan-keuntungan Kamera Mirrorless?

Dengan menghilangkan bagian cermin (dan pentaprisma) dari sebuah kamera (sehingga dinamai mirror-less) dan terbukti penjualannya makin bagus, produsen kamera mulai menyadari bahwa sistem mirrorless adalah jawaban untuk kamera masa depan.
Masa depan adalah kata kunci disini. Kenapa? karena mirrorless secara teori memiliki potensi yang sangat bagus dan bisa mengatasi banyak permasalahan di sistem DSLR. Namun masih akan dibutuhkan banyak iterasi dan koreksi dari sistem kamera mirrorless yang ada untuk sampai kesana.
Diatas kertas, apa saja keuntungan kamera mirrorless dibandingkan kamera DSLR:

1. UKURAN LEBIH RINGKAS DAN BOBOT LEBIH RINGAN

Karena susunan cermin dan pentaprisma di DSLR yang menyita banyak ruang, sebuah kamera mirrorless tanpa keduanya bisa memiliki bentuk yang lebih ringkas dan material body yang lebih sedikit, sehingga bobot kosongnya lebih ringan. Populernya fotografi dengan smartphonemengajari produsen kamera, bahwa orang akan lebih banyak memotret kalau kameranya tidak ribet dan bisa dibawa kemana-mana. Kamera pocket rontok dipasar, karena banyak orang menganggap kamera ponsel yang tidak terpaut jauh kualitasnya. Barang yang ringkas dan ringan menjadi primadona, silahkan lihat penjualan laptop vs dektop.

2. TANPA MEKANISME YANG BERGERAK: CERMIN

Tanpa ada cermin yang selalu mengayun membuka dan menutup, sebuah kamera mirrorless memiliki banyak keuntungan: lebih senyap, mengurangi shake, tiak ada kolom udara yang bergerak sehingga debu tidak terbang kemana-kemana, berpotensi memiliki fps jauh lebih tinggi karena tidak melibatkan komponen bergerak serta harga bisa ditekan karena perakitan lebih mudah

3. LIVE PREVIEW

Dengan kamera mirrorless kita bisa memperoleh live preview dengan gambar yang sama persis dengan hasil akhir foto, apa yang kita lihat di preview adalah apa yang akan kita dapatkan. Anda mengubah white balance, ISO atau yang lain, semua akan serta merta terlihat di preview

4. HARGA

Material lebih sedikit dengan mekanisme yang tidak sekompleks DSLR membuat kamera mirrorless harusnya lebih murah. Tentu harga ditentukan juga oleh tingkat supply dan demand disertai dengan biaya riset teknologi mirrorless itu sendiri yang masih baru, namun intinya mereka akan menjadi lebih murah lagi dibandingkan DSLR (saya tidak bicara soal Leica lho, apalagi Leica yang ini).

5. VIEWFINDER ELEKTRONIS (EVF)

Inilah keuntungan terbesar dari mirrorless. Memang EVF masih agak kurang responsif sampai detik ini, namun seiring dengan waktu mereka akan sempurna dan lebih bagus dibanding viewfinder optik (OVF). Beberapa keuntungan EVF: bisa ditumpuk informasi lain sambil menyusun foto, live preview yang akurat karena langsung diambil dari sensor, focus peaking untuk manual fokus yang super akurat.

Beberapa Keterbatasan Kamera Mirrorless

Namun dibandingkan kamera DSLR, kamera mirrorless juga memiliki beberapa kelamahan. Antara lain:

1. EVF MASIH TIDAK RESPONSIF

Harus sabar menunggu agar teknologi EVF berevolusi dan makin canggih sehingga tidak lagi lelet

2. MODE CONTINUOUS MASIH JAUH TERTINGGAL

dibanding DSLR. Karena mirrorless masih mengandalkan autofokuscontrast detect, mereka masih sangat lelet dan lemah saat memotret benda bergerak. Kamera mirrorless karena dari sononya ringkas dan ringan, tidak terlalu berjodoh dengan lensa tele yang banyak memakai mode continuous, sehingga riset kearah sana lumayan lambat

3. BATERAI TIDAK TAHAN LAMA

. Dengan selalu mengandalkan LCD dan EVF saat memotret, baterai sebuah kamera mirrorless cepat habis. Rata-rata baterai mirrorless habis setelah memotret 400-an frame, bandingkan dengan DSLR yang bisa tahan ribuan. Isu ini juga lambat laun bisa diselesaikan dengan kemajuan teknologi baterai.

4. EVF BELUM REALISTIK

Tampilan yang ada di viewfinder elektronis belum bisa natural, masih tampak terlalu tinggi kontrasnya.
Seperti yang anda lihat, daftar kekurangan mirrorless cukup pendek dan akan teratasi seiring dengan riset dan kemajuan teknologi yang dipakai. Dimasa yang tidak terlalu lama (6 tahun keatas?), kamera mirrorless akan makin canggih dan sangat menggoda dimiliki. Memang tidak semua orang akan tertarik dengan bentuk kecil dan ringkas, dan mereka yang gemar lensa super tele jumlahnya cukup banyak. Namun pengguna mirrorless akan makin signifikan, karena bentuk, bobot dan fitur yang ditawarkan memang menawan.

0 komentar:

10/27/2013

0

Debu Pada Sensor Kamera DSLR Dan Cara Mendeteksinya

Posted in
Coba amati foto-foto terbaru yang dihasilkan kamera DSLR anda? Apakah dalam foto tersebut terlihat ada spot gelap yang konsisten dari satu foto ke foto yang lain? Apakah tempat spot tersebut selalu sama? Kalau jawaban dari dua pertanyaan ini YA, berarti sensor kamera anda dihinggapi debu. Dalam artikel ini kita akan belajar mendeteksi keberadaan debu pada sensor kamera DSLR anda.
Bagaimana Debu Masuk Sampai Sensor?
Debu pada sensor adalah hal yang lumrah kalau anda sudah lama memiliki kamera. Bagaimana debu bisa sampai nyangkut di sensor kamera? Ada beberapa cara debu bisa masuk ke sensor:
  1. Mekanisme lensa yang berputar saat zooming dan focusing. Saat berputar debu yang menempel di lensa bisa tersedot jatuh ke sensor kamera.
  2. Karena putaran pada poin diatas berarti dua elemen bergesekan, bisa jadi muncul serpihan dan serpihan tersebut jatuh ke sensor.
  3. Kalau kita memiliki lebih dari satu lensa, debu kemungkinan masuk saat proses mengganti lensa. Untuk menghindarinya, baca cara mengganti lensa dengan aman.
Debu atau dust ini sebenarnya tidak melulu mengotori sensor kamera DSLR, ada beberapa elemen lain yang sebenarnya mungkin terkotori, tetapi yang terburuk adalah sensor karena kalau sensor sudah kotor maka kotoran ini akan selalu muncul dan terlihat secara visual pada setiap foto, khususnya saat anda menggunakan bukaan aperture kecil, f/10 kebawah. Debu pada lensa relatif mudah dibersihkan sementara debu pada lensa butuh treatment lebih lanjut saat fitur dust cleaning dalam menu di kamera tidak berhasil menghilangkannya.
Beberapa karakteristik foto dengan sensor yang terkotori oleh debu:
  1. Ukuran dan penampakan partikel debu berubah seiring dengan perubahan aperture. Kalau anda menggunakan bukaan besar, kemungkinan debu tidak akan terlihat. Namun saat anda menggunakan aperture kecil, debu langsung terlihat. Aperture kecil misalnya f/10 kebawah: f/11 – f/22.
  2. Partikel debu selalu terlihat di tempat yang sama
  3. Untuk mengetahui adanya debu di sensor, kita harus mengamatinya dari foto
Contoh debu pada sensor bisa terlihat dibawah ini:
efek tilt shift

Bagaimana Cara Mendeteksinya Sekarang Juga?

Coba ikuti 10 langkah berikut ini:
  1. Set kamera di posisi Aperture Priority
  2. Set metering di posisi Matrix/Evaluative Metering
  3. Set ISO di posisi terkecil 100 atau 200
  4. Matikan Auto ISO
  5. Matikan Autofokus dan posisikan lensa di Manual Focus
  6. Set Aperture di posisi terkecil, misal f/16 atau f/22
  7. Keluarlah dari rumah dan coba foto langit, khususnya jika langit sedang berwarna biru cerah. Kalau tidak memungkinkan, cari kertas putih lalu zoom out sampai kertas memenuhi seluruh frame lalu ambil foto.
  8. Sekarang amati hasil foto di LCD kamera atau monitor komputer jika anda sudah memindahkannya ke komputer, zoom sebesar-besarya lalu scroll pelan-pelan
  9. Jika anda tidak bisa melihat kotoran seperti pada contoh foto diatas berarti aman
Oke, dari hasil foto sepertinya sensor saya kotor kena dust, gunakan fitur lens cleaning bawaan kamera (cari di menu kamera anda), atau gunakan blower. Kalau kotoran memang bandel, bawa ke service center.

0 komentar:

9/27/2013

0

Tips Foto Light Trails alias Jejak Lampu

Posted in
Light Trails
Light Trails oleh Mark McGowan. 30 detik, f/10, ISO 200
Foto light trails alias jejak lampu adalah foto dengan obyek utama lampu kendaraan yang terlihat mengekor panjang mengikuti bentuk jalan. Foto jejak lampu lumayan populer sebagai bentuk eksperimen bagi pehobi fotografi. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana menghasilkan foto light trails yang bagus.

Peralatan


Untuk memotret light trails kita membutuhkan kamera dengan fitur kontrol manual, dimana kita bisa mengatur exposure dengan mengubah-ubah salah satu dari ketigakomponen segitiga eksposure.
Anda bisa menggunakan kamera DSLR, mirrorless atau bahkan pocket asal kamera pocket tersebut menyediakan fitur yang saya maksud diatas. Paling tidak, anda membutuhkan kamera yang mengijinkan kontrol shutter priority.
Apa saja alat tambahan dan aksesoris yang diperlukan:
  1. Tripod. Wajib!, kecuali anda rela jika garis lampu yang dihasilkan nantinya kelihatan tidak lurus
  2. Lens hood, tidak wajib namun penting untuk mengurangi flare yang bisa muncul saat lensa terkena sorot lampu kendaraan
  3. Remote shutter, baik yang wireless maupun yang bentuknya kabel

Teknik Dasar

Secara prinsip, foto jejak lampu dihasilkan dengan kamera merekam pergerakan lampu mobil/motor dijalan saat malam hari. Karena durasi exposure yang cukup lama (beberapa detik), maka pergerakan lampu tersebut muncul sebagai garis cahaya yang menyusuri jalan.
M25 Light Trails
M25 Light Trails oleh atache. 30 detik, f/22, ISO 200

Rekomendasi Setting Kamera

Berikut ini setting yang belfot rekomendasikan:
  • Gunakan mode shutter priority
  • Set shutter speed lebih lama dari 6 detik. Bereksperimenlah dengan shutter speed, sesuaikan sampai anda puas dengan penampakan light trails yang dihasilkan, karena tampangnya di foto bisa bervariasi tergantung kecepatan kendaraan yang melintas. Jangan lupa, masih ada opsi untuk menggunakan mode bulb kalau anda ingin bereksperimen lebih jauh
  • Matikan flash !!
  • Gunakan ISO yang rendah
  • Matikan fitur High ISO Noise Reduction (atau apapun istilahnya dikamera anda), fitur ini bisa memperlambat kamera memproses foto
  • Perhatikan komposisi foto anda. Teknik bisa oke, namun komposisi wajib diperhatikan. Bentuk jalan akan sangat mempengaruhi bentuk jejak lampunya. Carilah bentuk jalan atau carilah angle sehingga bentuk jalan terlihat menarik
  • Untuk jenis foto seperti ini, gunakan manual fokus atau tetapkan titik fokus di posisi infinity, gunakan depth of field yang tidak terlalu sempit

Tips Light Trail Lanjut

Berikut ini beberapa masalah yang sering muncul saat memotret light trails berikut solusinya:
  • Foto jejak lampu yang baik membuat mobil/motor menghilang dari foto. Kalau mobil/motor masih terlihat, berarti exposure anda kurang lama. Buat shutter speed yang lebih lama sampai mobil/motor tidak tampak lagi
  • Sama, kalau jejak lampu di foto anda putus-putus. Berarti setting shutter speed anda masih kurang lama
  • Kalau terjadi overexposure – foto terlalu terang, turunkan nilai aperture (contoh: dari f/4 ke f/8). Begitupula sebaliknya.
Oke, selamat mencoba.

0 komentar:

7/29/2013

0

Street Fotografi Tips

Posted in
Teknik dan Inspiras Street Fotografi

Photo Credit : Andrew / Cuba Gallery
Memotret orang di jalan adalah sebuah tantangan. Di sini kami memberikan beberapa tips dan teknik yang akan benar-benar bermanfaat bagi yang ingin mengembangkan keterampilan dalam Street Fotografi .
 
Mengetahui Peralatan Anda 


Apapun kamera yang Anda gunakan, Anda harus tahu peralatan Anda secara menyeluruh. Anda perlu memiliki peta setting kamera Anda. Anda harus dapat menyesuaikan pengaturan kamera tanpa mengalihkan mata Anda dari view finder. Satu-satunya cara untuk menguasai ini adalah dengan berlatih. 
Periksa daftar lokal Anda 

Street Fotografi bukan hanya tentang motret di jalanan. Apa pun yang Anda potret di tempat umum berada di bawah Street Fotografi. Periksa setiap hari koran lokal Anda untuk lihat jadwal event atau apapun yang akan digelar di sekitar kota Anda. Pilih topik atau acara yang menarik dan pergi ke sana. Keuntungan dari daftar yaitu akan menjadikan foto-foto yang Anda potret selalu menarik. 

Terus Bergerak 

Ketika kita memotret di jalan-jalan, subjek tidak akan muncul di depan kamera. Kita perlu mencari aksi atau subyek yang menarik, jika Anda duduk di satu tempat kemungkinan sangat kurang. Terus berjalan di jalan yang Anda pilih untuk memotret. 

Jadilah Selalu Siap 

Jangan bersantai. Selalu siap dengan kamera untuk memotret. Orang-orang akan selalu bergerak di sekitar Anda. Jika Anda melewatkan aksi, itu tidak akan datang lagi. Jadi siap untuk mengambil foto. 

Mendekatlah 

Jika foto Anda tidak cukup baik, Anda tidak cukup dekat. mendekatlah dan dapatkan foto dengan detail. 

Jadilah Hormat

 Bersikap sopan dan hormat dengan orang-orang di jalan-jalan. Jika seseorang tidak ingin kita ambil fotonya, kita harus meninggalkannya. Jangan berdebat dengan mereka. Jika beberapa orang ingin melihat foto-foto mereka di kamera, perlihatkanlah pada mereka agar mereka merasa senang.

Perhatikan Backgrounds Anda 


Apa yang terjadi di balik subjek Anda adalah benar-benar penting. Sebagian besar latar belakang akan menambah daya tarik tersendiri untuk foto Anda, tapi kadang-kadang latar belakang akan mengalihkan perhatian. Pilih latar belakang dengan bijaksana. 

Gunakan Natural Light 

Cahaya ini sangat penting bagi semua genre fotografi. Gunakan cahaya alami sebanyak mungkin - pagi dan sore adalah waktu terbaik untuk memotret. 

Jangan lebih sering memotret, tapi seringlah berpikir

Mentang-mentang dengan kamera digital bahwa semua orang bisa memotret beberapa frame tanpa repot-repot berpikir atau mengkomposisi. Sebelum Anda memotret, mempelajari tempat dan orang-orang yang Anda ingin foto. Misalnya jatuhnya cahaya, aksi orang, framing dll. Kualitas sangat penting daripada kuantitas.

Berinteraksi dengan subjek Anda


 Berbicara kepada orang-orang adalah sesuatu yang harus selalu lakukan. Mencuri moment dan memotret tanpa mencolok - tapi kemudian pergi ke depan dan berbicara dengan orang yang baru saja dipotret.Terkadang, lebih baik untuk berinteraksi dahulu, terutama saat pemotretan portrait. Anda dapat memilih untuk berbicara, atau kadang-kadang senyum pengakuan sudah cukup.

Ada lebih banyak untuk fotografi jalanan atau street fotografi. Anda dapat menggunakannya sebagai metode dokumentasi atau mempelajari suatu budaya tertentu. Atau, menyoroti isu-isu sosial, atau berkonsentrasi pada humor. Jangan membatasi diri Anda untuk setiap definisi yang ketat fotografi jalanan. Dunia adalah milikmu. Pergi dan Jelajahi.

Beberapa foto untuk inspirasi street fotografi anda 

Photo Credit : Rufus Mangrove
Photo Credit : Faisal Almalki
Photo Credit : Marji Lang
Photo Credit : Marji Lang
Photo Credit : Marvin Greenbaum
Photo Credit : James Yeung

0 komentar:

7/24/2013

0

10 Tips Mudah Foto Bokeh Outdoor Malam Yang Kreatif

Posted in
Jika Anda adalah seorang fotografer yang punya passion, Anda pasti menemukan konsep Fotografi Bokeh. Ada ribuan gambar bokeh di web dan Anda yakin untuk terpesona olehnya. Melihat foto-foto, apakah jiwa kreatif Anda menggoda Anda untuk bereksperimen dengan fotografi bokeh? Sebagai permulaan, bokeh berarti  blur dalam bahasa Jepang. Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana sebuah foto blur dapat disebut sebagai kreatif dan menawan. Artikel ini akan menunjukkan beberapa wawasan dan tips dan trik sederhana untuk foto bokeh yang memukau.

1. Bokeh yang baik adalah outdoor/di luar ruangan

Di luar ruangan bokeh tunas yang terbaik
Photo Credit: Shilpa Venkat
Anda dapat melakukan percobaan bokeh di depan rumah Anda. Tapi, jika Anda ingin agar efek wow dalam gambar Anda, ambil gear Anda dan mulailah keluar di jalan-jalan. Ingat jalan-jalan yang terbaik untuk menembak bokeh. Anda akan menemukan berbagai lampu di mana pun yang Anda lihat di jalan-jalan di malam hari.

2. Jadilah kreatif

Jadilah kreatif - 10 Tips Mudah dan Kreatif untuk Tembak Terbuka Bokehs at Night
Photo Credit: Christian Yves Ocampo
Pastikan Anda tidak hanya fokus pada kamera Anda dan mulai memotret bokeh tanpa berpikir. Pengamatan adalah suatu keharusan untuk bokeh. Mental membayangkan adegan dan menemukan cara yang berbeda untuk membuat adegan dan gambar terlihat menarik bagi pemirsa. Pikirkan tentang membuat percikan air dengan bokeh di latar belakang / background. Ini adalah ide yang akan membuat gambar Anda lebih menonjol.

3. Yang terbaik untuk foto bokeh adalah malam hari

Malam yang terbaik untuk menembak Bokehs - 10 Tips Mudah dan Kreatif untuk Tembak Terbuka Bokehs at Night
Photo Credit: Linc
Tidak ada aturan seperti itu bokeh tidak harus motret di siang hari. Namun benar-benar mempesona untuk menembak bokeh di malam hari dan tidak ada pertanyaan tentang hal itu. Warna, pola bokeh keseluruhan terlihat cantik saat dipotret pada malam hari.

4. Temukan cahaya yang tepat

Temukan cahaya yang tepat - 10 Tips Mudah dan Kreatif untuk Tembak Terbuka Bokehs at Night
Photo Credit: Fabrizio Q
Cahaya adalah faktor yang paling penting untuk pemotretan bokeh. Bila latar belakang nyala lebih mudah untuk mendapatkan yang sempurna berpola bokeh. Jika cahaya tidak cukup bokeh tidak akan cukup baik. Pastikan Anda menjaga ruang yang sama antara kamera dan latar belakang untuk mendapatkan bokeh yang tepat.

5. Jelajahi lokasi yang tepat

Pramuka lokasi yang tepat - 10 Tips Mudah dan Kreatif untuk Tembak Terbuka Bokehs at Night
Photo Credit: Brandonhuang
Sementara memotret bokeh di jalan tantangan terbesar adalah untuk menghindari orang banyak dan kendaraan bergerak. Anda perlu untuk menjelajahi jalan atau lokasi yang baik sebelum Anda menemukan tempat yang sempurna dari mana Anda bisa mendapatkan bokeh yang bagus. Salah satu lokasi terbaik akan menjadi tempat yang menawarkan pandangan yang jelas dari lampu malam lalu lintas. Memanfaatkan sinyal lalu lintas. Ini adalah yang terbaik untuk meng-klik bokeh.

6. Membawa benda-benda yang menarik dari rumah

Membawa benda-benda yang menarik dari rumah - 10 Tips Mudah dan Kreatif untuk Tembak Terbuka Bokehs at Night
Photo Credit: Nazirulmubin
Bandingkan foto-foto yang hanya memiliki cahaya bokeh beruntun polos dan lihat foto-foto yang telah menggunakan beberapa objek sebagai latar depan dengan bokeh di latar belakang. Anda akan menemukan gambar-gambar yang sangat menarik perhatian, kreatif dan menarik. Salah satu obyek terbaik untuk digunakan adalah segelas anggur. Dalam kasus Anda tidak dapat membawa benda maka pastikan Anda menggunakan benda-benda di jalan seperti mobil, atau lampu pos atau hal menarik lainnya sebagai latar depan.

7. Gunakan shutter speed lensa tercepat

Gunakan lensa rana
Photo Credit: Shilpa Venkat
Sebuah lensa cepat membantu dalam memotret bokeh sempurna seperti lensa 50 mm F.1/8, f/1.4,atau  f/2.8 dapat menjadi pilihan lensa yang baik untuk menangkap bokeh. Berbeda dengan lensa zoom, lensa prime bekerja lebih baik. Anda juga dapat menggunakan lensa prime 35 mm untuk menembak bokeh. Sebuah f/2.8 70-300mm merupakan lensa yang dapat memberikan bokeh yang baik. Jika Anda tidak memiliki lensa ini tetapi hanya lensa kit, 18-55mm Anda dapat menggunakan juga. Hanya zoom 18-55mm Anda pastikan aperture ke f/5.6 dan mencobanya. Jumlah f yang lebih besar, semakin besar adalah aperture yang memberikan ruang untuk lebih banyak cahaya untuk memotret bokeh di malam hari. (F/1.8 atau f/1.4 dapat memberikan Anda  bokeh hebat berbeda dengan f / 9 atau f/11 atau f/22)

8. Manual fokus lebih baik

Manual fokus yang baik
Photo Credit: Shilpa Venkat
Shooting bokeh dengan fokus dalam mode auto bisa sangat merepotkan. Fokus, menyesuaikan, memfokuskan kembali akan semua yang Anda akhirnya melakukan berulang kali. Manual fokus yang terbaik, terutama jika Anda memiliki objek latar depan menjadi lebih sederhana untuk menempatkan gear Anda pada manual dan memotret dengan mudah.

9. Komposisi itu penting

Komposisi hal - 10 Tips Mudah dan Kreatif untuk Tembak Terbuka Bokehs at Night
Photo Credit: Bryan Leung
Ingat bahwa untuk memotret bokeh komposisi Anda harus baik. Bayangkan adegan dan memeriksa apakah Anda dapat melihat latar belakang yang luar biasa bersama dengan bokeh Anda. Memanfaatkan tripod jika Anda menembak bokeh pada malam hari untuk mendapatkan fokus yang sempurna dan komposisi.

10. Bersiaplah untuk jadi kecanduan

Bersiaplah untuk mendapatkan kecanduan
Photo Credit: Shilpa Venkat
Nah, ini adalah fakta. Bokeh fotografi dapat sangat adiktif. Anda pasti akan terus melakukannya lagi dan lagi dengan konsep yang berbeda dan ide-ide baru dan mendapatkan gambar yang luar biasa.
Penulis: Shilpa Venkat dari Pune, India

0 komentar: